-->

Pengasihan Yasiin Menundukkan Taklukkan Pujaan Hati

Pengasihan yasiin



Pengasihan Yasiin Menundukkan Taklukkan Pujaan HatiPengasihan Yasiin adalah salah satu praktik keagamaan yang sering diamalkan oleh beberapa individu yang berada dalam lingkup kepercayaan tertentu. Praktik ini mengambil nama dari Surat Yasin dalam Al-Quran, sebuah surat yang memiliki keistimewaan dan keagungan tersendiri dalam tradisi Islam.

Tata Cara Pengasihan Yasiin

Berikut adalah tata cara umum yang sering diikuti dalam praktik Pengasihan Yasiin:
1. Tawasul Fatihah: 
Doa dimulai dengan tawasul kepada Nabi Muhammad SAW dan Syech Abdul Qodir Jaelani.
"Ila hadrotin nabiyyi shollalloohu 'alaihi wasallam, waalihi washohbihi syaia lillahi lahum ul faatihah (bacalah surah alfatihah 1x)
Waila hadroti Sulthonil Auliya’ Syech Abdul Qodir Jaelani
(bacalah surah alfatihah 1x)
2. Bacaan Doa
Setelah tawasul, dilanjutkan dengan membaca doa yang mengandung permohonan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya untuk membuka pintu pengasihan bagi orang yang dituju. Berikut ini doa nya :
"Ya Allah ya Rosululloh , jibril mikail isrofil izroil kawula nyuwun si....( nama target yg kita tuju ) welas asih nurut katut maring isun"
3. Bacaan Ayat Yasiin
Yasiin (dibaca 7x tahan nafas)
Dzalika taqdiiru ‘l-`Aziizi ‘l-`Aliim. (dibaca 14x tahan nafas)
Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Surah Yasiin, 36:38)
Salaamun qaulan min rabbi rahiim. (dibaca 7x tahan nafas)
Artinya: Kepada mereka dikatakan, "Salam, " sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (QS. Yasin: 58). 
A wa laisallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa biqādirin 'alā ay yakhluqa miṡlahum, balā wa huwal-khallāqul-'alīm (dibaca 12x tahan nafas)
Artinya: Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.

Kesimpulan

Pengasihan Yasiin merupakan salah satu praktik spiritual yang memiliki tempat dalam tradisi keagamaan beberapa individu. Namun, penting untuk menjalankan praktik ini dengan penuh keyakinan, keikhlasan, dan tentunya dengan pemahaman yang mendalam akan ajaran agama yang diyakini.
LihatTutupKomentar