-->

Kontroversi Seputar Kemuliaan Rasulullah SAW: Benarkah Air Seninya Suci


Kontroversi Seputar Kemuliaan Rasulullah SAW: Benarkah Air Seninya Suci? - Pendapat Beragam di Kalangan Syafi'iyyah Mengenai Fudhulat Nabi.Dalam sebuah diskusi tentang kemuliaan Rasulullah SAW, tercetuslah pertanyaan menarik dari seorang santri: "Apakah Air Seni Rasulullah itu suci?" Perihal ini menjadi perdebatan di kalangan para ulama Syafi'iyyah, yang menghasilkan beragam pendapat mengenai kebersihan fudhulat Nabi. Sebagian menganggapnya suci, sedangkan sebagian lain menyatakannya najis. Lantas, apa sebenarnya kebenarannya?

Perbandingan Pendapat Ulama Mengenai Fudhulat Nabi

  1. Pandangan Umum Baghdad: Para ulama di Baghdad mayoritas sepakat bahwa fudhulat Nabi memiliki hukum najis.
  2. Pendapat dari Khurosan: Di wilayah Khurosan, pendapat terbagi menjadi dua kelompok. Ada yang menyatakan bahwa fudhulat Nabi najis, namun ada juga yang berpendapat bahwa fudhulat Nabi suci. Beberapa nama penting yang mendukung kebersihan fudhulat Nabi antara lain Imam Bagowi, Imam Qodli Husain, Imam Ibn Rif'ah, Imam Zarkasyi, dan lain sebagainya.

Penegasan Melalui Riwayat Ummu Aiman dan Sunnah Rasulullah SAW

Ada sebuah riwayat yang cukup menarik yang menyebutkan bahwa Ummu Aiman pernah meminum air kencing Rasulullah SAW. Dalam konteks ini, Rasulullah memberikan pesan kepada Ummu Aiman bahwa perutnya tidak akan pernah sakit selamanya. Riwayat ini sering dijadikan bukti bahwa air seni Nabi bersifat suci. Namun, perbedaan pandangan di atas tidak mengurangi kemuliaan Rasulullah SAW, karena beliau adalah manusia pilihan yang diberkahi oleh Allah.

Kemuliaan Rasulullah di Mata Syafi'iyyah

Seringkali, untuk menggambarkan kemuliaan Rasulullah SAW, digunakan ungkapan bahwa beliau adalah manusia, tetapi tidak seperti manusia biasa. Seperti batu permata yang tersembunyi di antara batu-batu lainnya, begitulah keistimewaan beliau bagi umat manusia. Meskipun terdapat perbedaan pandangan di kalangan ulama, semuanya tetap berupaya menghormati dan mengagungkan posisi Rasulullah SAW dalam Islam.

Kesimpulan

Kemuliaan Rasulullah SAW merupakan aspek sentral dalam kepercayaan umat Islam. Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, semuanya senantiasa berusaha memelihara kemuliaan dan keagungan posisi beliau dalam hati umat. Dengan memahami perbedaan pandangan ini, diharapkan kita bisa menghargai keragaman sudut pandang dalam agama Islam.
LihatTutupKomentar