Selasa, 18 Juli 2023
BACA JUGA: Pengobatan Penyakit Dengan Sholawat Isyfiyah: Panduan Lengkap Untuk Penyakit Lahiriyah Dan Batiniyah
Asal-usul Shalawat Syifa
Shalawat Syifa memiliki sejarah yang kaya. Dalam kitab Risalah al-Kautsar karya Habib Abu Bakar Ibn Abdullah Ibn Alawiy al-Atthas, shalawat ini awalnya dikenal sebagai shalawat Thibb al-Qulub. Kemudian, disebut pula dengan sebutan shalawat Nur al-Abshar dan shalawat Syifa. Beberapa tokoh ulama seperti Habib Ahmad Ibn Hasan al-Atthas, Syekh Fawwaz Bin Bassyar Thabba' al-Hasani, dan Imam Ahmad Rifai radhiyallahu anhu dihubungkan dengan sanad shalawat ini.Keutamaan Shalawat Syifa
Dalam al-Fuyudhat ar-Rabbaniyah karya Syaikh Ahmad Ibn Muhammad al-Shawiy al-Maliki, disebutkan bahwa membaca shalawat Thib al-Qulub sebanyak 400 kali atau 2000 kali dengan niat untuk orang sakit, Allah Ta'ala dapat memberikan kesembuhan. Prof Dr Wahbah Zuhaili rahimahullah, seorang ulama terkenal, juga mengungkapkan bahwa ia sering membaca shalawat Thibbil Qulub ketika sakit, dan kesembuhan diberikan oleh Allah Ta'ala tanpa perlu obat dokter.Manfaat Shalawat Syifa
Shalawat Syifa Bersanad diyakini memiliki manfaat dalam pengobatan spiritual. Beberapa kisah yang tercatat dalam sejarah menunjukkan bahwa orang-orang yang mengalami masalah kesehatan, termasuk gangguan penglihatan, telah mendapatkan kesembuhan setelah membaca shalawat ini dengan penuh keyakinan. Pengarang kitab itu sendiri, Habib Ahmad Ibn Hasan al-Atthas, adalah salah satu contoh nyata dari kesembuhan yang diperoleh melalui amalan shalawat Syifa.Sanad Shalawat Syifa
Sanad yang dipercaya terkait dengan Shalawat Syifa adalah sebagai berikut:- Al-Hajj Rizqi Dzul Qarnain al-Batawi dari
- Al-Sayyid Fawwaz bin Basyar al-Thaba' al-Hasani dari syekh
- Sayyid Fahd Qasim Muhammad al-Fahad, dari
- Sayyid Ahmad al-Barkat al-Rawi, dari ayahnya,
- Sayyid Abdul Wahhab al-Rawi, dari syekh
- Sayyid Ibrahim al-Rawi, dari syekh
- Sayyid Muhammad Abu al-Huda al-Syaidi, dari syekh
- Sayyid Husain Burhanuddin al-Khazami al-Syaidi, dari syekh
- Sayyid Nuruddin Habibullah al-Hadithi, dari syekh
- Sayyid Husain Barhanuddin al-Khazam al-Mawsili, dari syekh
- Malik al-Mandlawi, dari syekhnya, Mahmud al-Asmar, dari syekhnya,
- Husain al-Iraqi, dari syekhnya, Tajuddin, dari syekh
- Abdul Rahman Shams al-Din, dari syekh
- Muhammad Khazam al-Salim, dari syekh
- Abdul Karim bin Muhammad al-Wasiti, dari syekh
- Saleh Abdul Razzaq, dari syekhnya, Muhammad, dari syekh
- Sadr al-Din Ali al-Syaid, dari Imam Ahmad Az al-Din al-Syaid, dari syekh
- Abdul Muhsin, dari Imam al-Qutb Ahmad al-Rifai.
Bacaan Shalawat Syifa:
Berikut adalah bacaan Shalawat Syifa yang dapat diamalkan:بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صلِّ على سيدنا محمد طب القلوب ودوائها، وعافية الأبدان وشفائها، ونور الأبصار وضيائها، وقوة الرؤوس وعزائمها، وعلى آله وصحبه وسلم
Artinya:
"Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Ya Allah, limpahkanlah salawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, Penyembuh hati dan obatnya, Kesejahteraan tubuh dan kesembuhannya, Cahaya penglihatan dan sinarnya, Kekuatan kepala dan tekadnya, serta kepada keluarga dan sahabatnya."
اللهم صلِّ على سيدنا محمد طب القلوب ودوائها، وعافية الأبدان وشفائها، ونور الأبصار وضيائها، وقوة الرؤوس وعزائمها، وعلى آله وصحبه وسلم
Artinya:
"Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Ya Allah, limpahkanlah salawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, Penyembuh hati dan obatnya, Kesejahteraan tubuh dan kesembuhannya, Cahaya penglihatan dan sinarnya, Kekuatan kepala dan tekadnya, serta kepada keluarga dan sahabatnya."
Cara Mengamalkan Shalawat Syifa:
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengamalkan Shalawat Syifa:- Niatkan: Mulailah dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk mengamalkan Shalawat Syifa sebagai upaya pengobatan spiritual dan peningkatan keimanan.
- Waktu: Pilih waktu yang sesuai untuk membaca Shalawat Syifa, seperti setelah shalat fardhu, di waktu pagi atau petang, atau kapan pun Anda merasa khusyuk.
- Konsentrasi: Fokuskan pikiran dan hati pada makna dan tujuan dari setiap kalimat Shalawat Syifa yang dibaca. Jauhkan pikiran dari hal-hal yang mengganggu.
- Baca dengan khushu: Bacalah Shalawat Syifa dengan khushu (khusyuk) dan penuh penghormatan, memperhatikan tajwid dan pengucapan yang benar.
- Pengulangan: Amalkan pengulangan Shalawat Syifa sebanyak yang Anda mampu. Mulailah dengan jumlah yang sesuai dengan kemampuan Anda dan secara bertahap tingkatkan jika memungkinkan.
- Doa dan permohonan: Setelah membaca Shalawat Syifa, luangkan waktu untuk berdoa kepada Allah SWT dengan memohon kesembuhan dan keberkahan atas diri sendiri atau orang-orang yang membutuhkan.
- Kesabaran dan keyakinan: Ingatlah bahwa hasilnya mungkin tidak langsung terlihat atau instan. Tetaplah bersabar, berdoa dengan penuh keyakinan, dan percayalah bahwa Allah SWT akan memberikan manfaat sesuai dengan kehendak-Nya.
Catatan: Penting untuk diketahui bahwa Shalawat Syifa Bersanad adalah praktik keagamaan dan pengobatan spiritual dalam konteks Islam. Jika ada kebutuhan kesehatan yang serius, disarankan untuk tetap mencari bantuan medis dari tenaga medis yang kompeten. Shalawat Syifa tidak menggantikan pengobatan medis yang dianjurkan oleh para profesional kesehatan.
Penutup:
Shalawat Syifa adalah sebuah amalan dalam Islam yang berfungsi sebagai doa dan pengobatan spiritual. Dalam Shalawat Syifa, kita memohon kepada Allah SWT agar memberikan kesembuhan dan keberkahan kepada kita atau orang-orang yang membutuhkan. Amalan ini memiliki sanad atau silsilah yang dipercaya yang menghubungkan kita dengan Imam Ahmad al-Rifai.
Untuk mengamalkan Shalawat Syifa, kita perlu niat yang tulus, memilih waktu yang tepat, membaca dengan khushu, mengulanginya sebanyak yang kita mampu, berdoa dengan sungguh-sungguh, dan memiliki kesabaran serta keyakinan atas kehendak Allah SWT. Penting untuk diingat bahwa Shalawat Syifa tidak menggantikan pengobatan medis yang dianjurkan oleh para profesional kesehatan.
Amalan ini merupakan bagian dari warisan keagamaan dan pengobatan spiritual dalam Islam. Dengan mempraktikkan Shalawat Syifa dengan sungguh-sungguh, kita berharap untuk mendapatkan manfaat rohani dan kesembuhan sesuai dengan kehendak Allah SWT.